Di wilayah Kecamatan Sagaranten Kabupaten Sukabumi, ada sebuah kampung yang disebut kampung Cidolog. Dinamakan kampung Cidolog karena wilayah tersebut dilewati oleh sebuah sungai yang bernama sungai Cidolog. Di sungai tersebut ada sebuah curug (air terjun) yang bernama Curug Caweni, karena Curug tersebut berbentuk sebuah arca atau patung yang menyerupai seorang perempuan.
Masyarakat Cidolog banyak yang tahu tentang cerita nenek moyangnya secara turun temurun, hal ini ada kebiaasan atau budaya untuk menceritakan hal -hal yang pernah terjadi atau dongeng secara lisan kepada anak cucu mereka. Dalam hal ini ada satu kebiaasaan dalam melestarikan tradisi lisan, budaya tersebut sangat bermanfaat bagi pelestarian mengenai cerita-cerita rakyat baik berupa dongeng, legenda mitos dan sebagainya. Konon ceritanya di jaman dahulu ada seorang putri dari keraton Pjajaran Cirebon yang dituduh dengan sebab musabab yang belum diketahui dan setiap penduduk tidak tahu perihal permasalahannya. Karena keberaniaanya yang kuat putri Padjajaran tersebut pergi tanpa tujuan yang pasti (melakukan pengembaraan) sehingga selama perjalanannya tersebut, putri Padjajaran tersebut sampailah disebuah kampung yang bernama Cidolog dan mulai menetap di sana. Karena parasnya yang cantik banyak sekali pemuda yang tertarik padanya, tetapi tidak seorang pemuda pun yang berani untuk mendekatinya apalagi untuk merayunya, karena mereka telah mengetahui asal-usul sebenarnya putri itu. Selain itu ia mempunyai suatu kelebihan berupa kesaktian yang dapat mengeringkan sagara (sungai).
Suatu hari ia mengeringkan sebuah sagara dan dari dasarnya banyak terdapat intan permata, sehingga orang -orang yang melihatnya berebut untuk mengambilnya. Kejadian tersebut akhirnya mulai tersebar diseluruh kampung dan menjadi bahan pembicaraan setiap 0rang, karena kejadian tersebut akhirnya daerah tersebut dinamakan Sagaranten yang diambil dari kata sagara dan intan yang sekarang menjadi sebuah kecamatan bagian dari wilayah Kabupaten Sukabumi.
Suatu hari ia mengeringkan sebuah sagara dan dari dasarnya banyak terdapat intan permata, sehingga orang -orang yang melihatnya berebut untuk mengambilnya. Kejadian tersebut akhirnya mulai tersebar diseluruh kampung dan menjadi bahan pembicaraan setiap 0rang, karena kejadian tersebut akhirnya daerah tersebut dinamakan Sagaranten yang diambil dari kata sagara dan intan yang sekarang menjadi sebuah kecamatan bagian dari wilayah Kabupaten Sukabumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar